Cari Blog Ini

At-Tuhfatul Wushabiyyah - Jenis-jenis Maf'ul Mutlak

أَنۡوَاعُ الۡمَفۡعُولِ الۡمُطۡلَقِ

قَالَ: وَهُوَ قِسۡمَانِ: لَفۡظِيٌّ، وَمَعۡنَوِيٌّ، فَإِنۡ وَافَقَ لَفۡظُهُ لَفۡظَ فِعۡلِهِ فَهُوَ لَفۡظِيٌّ، نَحۡوُ: (قَتَلۡتُهُ قَتۡلًا)، وَإِنۡ وَافَقَ مَعۡنَى فِعۡلِهِ دُونَ لَفۡظِهِ فَهُوَ مَعۡنَوِيٌّ، نَحۡوُ: (جَلَسۡتُ قُعُودًا، وَقُمۡتُ وُقُوفًا)، وَمَا أَشۡبَهَ ذٰلِكَ.
Ibnu Ajrum berkata: Maf'ul mutlak ada dua macam: lafzhi dan ma'nawi. Jika lafazhnya cocok dengan lafazh fi'ilnya, maka ia adalah lafzhi, contoh: قَتَلۡتُهُ قَتۡلًا. Dan jika cocok makna fi'ilnya namun beda lafazhnya, maka ia adalah ma'nawi, contoh: جَلَسۡتُ قُعُودًا dan قُمۡتُ وُقُوفًا, dan yang serupa dengan itu.
أَقُولُ: يَنۡقَسِمُ الۡمَصۡدَرُ الَّذِي يُنۡصَبُ عَلَى أَنَّهُ مَفۡعُولٌ مُطۡلَقٌ إِلَى قِسۡمَيۡنِ: أَحَدِهِمَا: لَفۡظِيٌّ، وَهُوَ الۡأَكۡثَرُ؛ وَلِهٰذَا بَدَأَ بِهِ الۡمُصَنِّفُ. وَالثَّانِي: مَعۡنَوِيٌّ.
Ahmad bin Tsabit berkata: Mashdar yang dinashab sebagai maf'ul mutlak terbagi menjadi dua macam: 
  1. Lafzhi, jenis ini yang paling banyak, maka dari itu penyusun memulai dengannya, 
  2. Ma'nawi. 
فَأَمَّا اللَّفۡظِيُّ: (فَهُوَ الَّذِي يُوَافِقُ فِعۡلَهُ النَّاصِبَ لَهُ فِي حُرُوفِهِ وَمَعۡنَاهُ) نَحۡوُ: (فَرِحَ فَرَحًا) وَ (قَتَلَ قَتۡلًا) فَكُلٌّ مِنۡ (فَرَحًا وَقَتۡلًا) مَفۡعُولٌ مُطۡلَقٌ لَفۡظِيٌّ؛ لِأَنَّهُ وَافَقَ فِعۡلَهُ النَّاصِبَ لَهُ وَهُوَ (فَرِحَ وَقَتَلَ) فِي لَفۡظِهِ وَمَعۡنَاهُ؛ فَإِنَّ حُرُوفَهُمَا وَاحِدَةٌ وَمَعۡنَاهُمَا وَاحِدٌ.
Adapun yang lafzhi adalah yang mencocoki fi'ilnya yang menashabkannya dalam hal huruf-huruf dan maknanya. Contoh: فَرِحَ فَرَحًا dan قَتَلَ قَتۡلًا. Setiap dari kata فَرَحًا dan قَتۡلًا adalah maf'ul mutlak lafzhi, karena ia mencocoki fi'ilnya yang menashabkannya yaitu فَرِحَ dan قَتَلَ dalam hal lafazh dan maknanya. Karena huruf-huruf dan makna kedua kata tersebut sama.
وَأَمَّا الۡمَعۡنَوِيُّ: (فَهُوَ الَّذِي يُوَافِقُ فِعۡلَهُ النَّاصِبَ لَهُ فِي مَعۡنَاهُ دُونَ حُرُوفِهِ نَحۡوُ: (جَلَسۡتُ قُعُودًا) وَ (قُمۡتُ وُقُوفًا) فَـ(قُعُودًا) مَفۡوعُلٌ مُطۡلَقٌ مَعۡنَوِيٌّ؛ لِأَنَّهُ وَافَقَ فِعۡلَهُ النَّاصِبَ لَهُ وَهُوَ (جَلَسۡتُ) فِي مَعۡنَاهُ دُونَ حُرُوفِهِ؛ لِأَنَّ الۡجُلُوسَ وَالۡقُعُودَ بِمَعۡنَى وَاحِدٍ -كَمَا هُوَ الۡمَشۡهُورُ- وَحُرُوفَهُمَا مُخۡتَلِفَةٌ وَكَذَا تَقُولُ فِي الۡوُقُوفِ وَالۡقِيَامِ.
Adapun yang maknawi adalah yang mencocoki fi'ilnya yang menashabkannya dalam hal maknanya saja, tidak huruf-hurufnya. Contoh: جَلَسۡتُ قُعُودًا dan قُمۡتُ وُقُوفًا. Maka قُعُودًا adalah maf'ul mutlak maknawi, karena ia mencocoki fi'ilnya yang menashabkannya yaitu جَلَسۡتُ dalam maknanya saja, bukan huruf-hurufnya. Karena الۡجُلُوسَ dan الۡقُعُودَ sama maknanya -sebagaimana sudah diketahui- dan huruf-huruf keduanya berbeda. Demikian pula engkau katakan pada الۡوُقُوفِ dan الۡقِيَامِ.
وَقَوۡلُهُ: (وَمَا أَشۡبَهَ ذٰلِكَ) أَيۡ نَحۡوُ: (فَرِحۡتُ جَذَلًا) وَ (ضَرَبۡتُ لَكۡمًا) وَ (أَهَنۡتُهُ احۡتِقَارًا)، وَنَحۡوُ ذٰلِكَ.
Dan ucapan beliau: “dan yang serupa dengan itu” yakni seperti: فَرِحۡتُ جَذَلًا dan ضَرَبۡتُ لَكۡمًا dan أَهَنۡتُهُ احۡتِقَارًا. Dan contoh lain yang semisal itu.