Tanya: Assalamu 'alaikum wr. wb. Saya minta tolong
dijelaskan tata cara salat istikharah yang benar menurut tuntunan Rosulullah.
Jangan lupa doa-doanya ya. Terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Irfan Savitchevic (irf...@hotmail.com)
Jawab: Wa 'alaikum salam wa rohmatullah wa barokatuh. Sholat
Istikharah termasuk sejumlah bagian dari sholat-sholat tathowwu' / sunnah.
Adapun tata cara pelaksanaannya, sama seperti halnya Saudara melakukan sholat
sunnah, tidak ada praktik khusus, hanya Saudara niatkan sholatnya untuk
istikharah dan menyertakan do'anya. Dalilnya adalah hadits Jabir radhiyallahu
'anhu adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengajari kami istikharah dalam
segala urusan, seperti mengajari surat dari Al Qur'an. Beliau berkata,
"Apabila salah seorang di antara kalian berazzam untuk melakukan suatu
urusan hendaklah ia ruku' / sholat dua roka'at di luar sholat wajib / selain
sholat wajib, kemudian mengucapkan (do'a) ... (HR Bukhori dan yang lainnya). Do'a
yang terkandung dalam hadits itu ialah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسۡتَخِيرُكَ بِعِلۡمِكَ وَأَسۡتَقۡدِرُكَ بِقُدۡرَتِكَ وَأَسۡأَلُكَ مِنۡ فَضۡلِكَ الۡعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقۡدِرُ وَلَا أَقۡدِرُ وَتَعۡلَمُ وَلَا أَعۡلَمُ وَأَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنۡ كُنۡتَ تَعۡلَمُ أَنَّ هَذَا الۡأَمۡرَ خَيۡرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمۡرِي فِي عَاجِلِ أَمۡرِي وَآجِلِهِ فَاقۡدُرۡهُ لِي وَإِنۡ كُنۡتَ تَعۡلَمُ أَنَّ هَذَا الۡأَمۡرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمۡرِي فِي عَاجِلِ أَمۡرِي وَآجِلِهِ فَاصۡرِفۡهُ عَنِّي وَاصۡرِفۡنِي عَنۡهُ وَاقۡدُرۡ لِي الۡخَيۡرَ حَيۡثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ
Allahumma inni astakhiruka bi 'ilmika wa astaqdiruka bi qudrotika, wa as`aluka min fadhlikal azhim fainnaka taqdiru wa la aqdiru, wa ta'lamu wa la a'lam, wa anta 'allamul ghuyub. Allahumma in kunta ta'lam anna hadzal amro khoirun lii fi diini wa ma'aasyi wa 'aaqibati amri fi 'aajili amrii wa aajilihi faqdurhu lii wa in kunta ta'lam anna hadzal amro syarrun lii fi diini wa ma'aasyi wa 'aaqibati amri fi 'aajili amri wa aajilihi fashrifhu 'anni washrifnii 'anhu waqdurlii khoiro haitsu kaana tsumma rodhinii bihi
Kemudian menyebutkan keperluannya. Mengenai kapan dibacanya
do'a ini Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah memfatwakan bahwa boleh membacanya
sebelum tasyahud atau setelahnya, namun yang paling dekat setelah salam. Wal
'ilmu 'indallah.
Sumber: Buletin Al Wala` Wal Bara` Edisi ke-31 Tahun ke-1 / 18 Juli 2003 M / 18 Jumadil Ula 1424 H.